Sehati - Sepikir - Sejiwa

Ibadah Syukur YBPK dan Rekonstruksi Kurikulum KeGKJW-an, Langkah Menuju Pendidikan Berbasis Karakter dan Spiritualitas

Malang – Pada tanggal 6 Mei 2024, di Kapel Balewiyata, berlangsung sebuah momen penting yang menjadi tonggak sejarah bagi pendidikan di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Ibadah syukur yang diadakan oleh Yayasan Bina Pendidikan Kristen (YBPK) GKJW menjadi puncak dari serangkaian kegiatan yang berfokus pada penyusunan kurikulum baru yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritualitas dan karakter Kristen. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh peserta dari berbagai unit sekolah YBPK, tetapi juga oleh pengurus YBPK GKJW dan perwakilan dari United Evangelical Mission (UEM).

Serangkaian Kegiatan Menuju Rekonstruksi Kurikulum

Kegiatan penyusunan kurikulum ke GKJW-an dimulai pada awal April 2024, ketika pengurus YBPK GKJW mengundang pengurus YBPK cabang dan kepala sekolah unit-unit YBPK untuk bersama-sama menyusun perangkat ajar yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Pengurus YBPK GKJW, menekankan pentingnya kontribusi aktif dari seluruh elemen sekolah. Pengurus juga menyampaikan bahwa roh dari kurikulum ada pada energi dan komitmen dari mereka yang menyusun perangkat ajar.

Dalam undangan tersebut, YBPK menekankan bahwa para peserta yang terlibat dalam penyusunan kurikulum ini haruslah guru-guru yang kompeten, memiliki loyalitas tinggi, serta berdedikasi dalam mendidik generasi penerus. Berikut adalah daftar peserta yang dipilih dari berbagai unit sekolah YBPK:

Peserta dari Unit TK:

  1. Ita Christine (Wiyung)
  2. Jurike Velani (Sidoasri)
  3. Ari Diana.W (Mojokerto)
  4. Ayu Dewi Lestari (Tempurejo)

Peserta dari Unit SD:

  1. Merlynda (Surabaya)
  2. Slamet (SDK YBPK Tempursari)
  3. Betric Pratama Rohing Ghozali (SDK YBPK Mojowarno)

Peserta dari Unit SMP:

  1. Melty (Surabaya)
  2. Hernikawati (SMP YBPK Pujiharjo)
  3. Riko Saputro (SMP Kristen YBPK Sidorejo)
  4. Pujiratna KH (SMP Kristen YBPK Peniwen)

Peserta dari Unit SMA/SMK:

  1. Irene (SMA Surabaya)
  2. Ronny (SMA Sitiarjo)
  3. Lusiawati (SMK Pare)
  4. Titi Julianti (SMK Pare)

Pada tanggal 26 April 2024, diadakan pembekalan untuk para penyusun modul ajar kurikulum ke GKJW-an di Majelis Agung GKJW, Malang. Pembekalan ini dihadiri oleh peserta yang sudah terdaftar sebelumnya, serta pengurus YBPK GKJW. Bapak Soegeng Armadi membuka acara ini dengan penjelasan mendalam mengenai visi dan misi kurikulum baru yang akan diimplementasikan.

Ibadah Syukur dan Workshop Rekonstruksi Kurikulum

Ibadah syukur YBPK pada tanggal 6 Mei 2024 menjadi acara puncak dari serangkaian kegiatan ini. Ibadah tersebut dilayani oleh Bapak Pdt. Widi Nugroho, S.Si, dan dihadiri oleh para peserta, pengurus YBPK GKJW, serta perwakilan dari UEM. Ibu Denise, salah satu pengurus YBPK GKJW, juga hadir dalam acara tersebut, menunjukkan dukungan penuh terhadap rekonstruksi kurikulum.

Dalam ibadah tersebut, Pdt. Widi Nugroho menyampaikan khotbah yang menginspirasi tentang pentingnya integritas dan spiritualitas dalam pendidikan. Beliau menekankan bahwa kurikulum yang berbasis karakter GKJW harus mampu membentuk siswa tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara spiritual dan moral. Ibadah syukur ini juga menjadi momen refleksi bagi para peserta untuk merenungkan peran mereka dalam mendidik generasi yang lebih baik.

Bersamaan dengan ibadah syukur, berlangsung pula workshop IN 1 tim modul ajar kurikulum ke GKJW-an. Workshop ini bertujuan untuk merekonstruksi kurikulum dengan fokus pada formasi spiritualitas dalam kurikulum berbasis karakter GKJW. Para peserta berdiskusi dan berbagi ide mengenai bagaimana nilai-nilai Kristen dapat diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran.

Pentingnya Kontribusi Guru dalam Penyusunan Kurikulum

Peran guru dalam penyusunan kurikulum sangatlah krusial. Pengurus YBPK GKJW menegaskan bahwa jika para guru dan kepala sekolah tidak berkontribusi dalam proses ini, maka mereka dianggap menerima begitu saja produk perangkat ajar dari mereka yang telah bekerja keras menyusunnya. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari semua pihak sangat diharapkan.

Guru-guru yang berkompeten dan berdedikasi tinggi dipilih untuk menjadi bagian dari tim penyusun kurikulum. Mereka diharapkan mampu membawa semangat baru dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah YBPK. Dengan pengalaman dan pengetahuan mereka, diharapkan kurikulum baru ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan sesuai dengan nilai-nilai GKJW.

Masa Depan Pendidikan GKJW

Dengan adanya rekonstruksi kurikulum ini, YBPK GKJW berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah mereka. Kurikulum yang berbasis karakter dan spiritualitas GKJW diharapkan dapat membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan moral yang tinggi.

Pengurus YBPK GKJW berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi para guru dalam proses ini. Mereka percaya bahwa dengan kerja sama yang baik antara pengurus, kepala sekolah, dan guru, tujuan mulia ini dapat tercapai. Ibadah syukur yang diadakan menjadi simbol rasa syukur dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi pendidikan GKJW.

Dalam penutup acara, Bapak Soegeng Armadi mengajak semua yang hadir untuk terus berdoa dan bekerja keras demi terwujudnya kurikulum yang benar-benar mencerminkan nilai-nilai GKJW. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses ini, serta berharap agar semangat kebersamaan ini terus terjaga.

Kesimpulan

Ibadah syukur YBPK pada tanggal 6 Mei 2024 merupakan puncak dari serangkaian kegiatan penting dalam penyusunan kurikulum ke GKJW-an. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, para guru dan pengurus YBPK GKJW bekerja sama untuk menciptakan kurikulum yang berbasis karakter dan spiritualitas GKJW. Acara ini tidak hanya menjadi ajang refleksi dan syukur, tetapi juga menjadi momen penting untuk memulai langkah baru dalam pendidikan di GKJW.

Melalui kurikulum baru ini, diharapkan siswa-siswa YBPK GKJW dapat tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, bermoral tinggi, dan memiliki spiritualitas yang kuat. Dengan demikian, mereka dapat menjadi generasi penerus yang siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal yang memadai dari segi pengetahuan, karakter, dan iman.

Share this post:

×
×

Cart