Sehati - Sepikir - Sejiwa
Tempursari – Hari Sabtu, 6 April 2024, para pengurus cabang YBPK dan kepala sekolah YBPK Cabang Tempursari, Tempurejo, dan Pujiharjo. Mereka mengikuti pembinaan yang diselenggarakan di GKJW Tempursari oleh pengurus YBPK GKJW pusat dengan beberapa narasumber diantaranya Ibu Pdt. Ari Mustyorini M. Th dan Bapak Soegeng Armadi (Ketua YBPK GKJW Pusat), didampingi PHMD (Pelayan Harian Majelis Daerah) Malang IV. Pembinaan ini bertujuan untuk memperkuat spiritualitas dan motivasi dalam menjadi seorang pendidik yang efektif.
Dalam ruang kelas YBPK Cabang Tempursari, para peserta dengan semangat mengikuti materi pembinaan tentang spiritualitas sang pendidik. Salah satu fokus utama adalah motivasi dan tindakan dalam kehidupan seorang guru. Peserta diajak untuk memahami bahwa motivasi yang baik akan mempengaruhi tindakan positif, sedangkan motivasi yang kurang pas dapat menghasilkan tindakan negatif. Hal ini menjadi kunci penting dalam membentuk karakter seorang pendidik yang mampu memberikan dampak positif bagi para muridnya.
Selain itu, pembinaan juga membahas kriteria-kriteria spiritualitas, yaitu mengetahui Allah, mengenal Allah, dan mengalami Allah. Para peserta diajak untuk mempraktikkan konsep-konsep ini dalam kegiatan sehari-hari mereka sebagai pendidik. Mengenal Allah bukan hanya secara teoritis, melainkan juga melalui pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mengetahui Allah juga diwujudkan melalui membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan melalui doa, ibadah, dan refleksi spiritual.
Dengan pemahaman dan penerapan konsep spiritualitas dan motivasi tersebut, diharapkan para pendidik dapat menjadi teladan yang baik dan efektif dalam mendidik murid-murid mereka. Melalui praktik yang konsisten, para pendidik dapat memperkuat hubungan spiritual dan motivasi positif dalam kegiatan sehari-hari sebagai guru.
Di ruang lain di GKJW Tempursari, para guru dari Cabang Tempursari, Tempurejo, dan Pujiharjo juga mengikuti pembinaan yang diselenggarakan oleh Bapak Pudyo Susanto dan Bu Tutut Sri Wahyuni. Materi yang dibawakan adalah tentang penilaian formatif dan sumatif, serta penerapan SOLO Taxonomy sebagai alat penilaian yang efektif.
Penilaian formatif diibaratkan seperti melihat foto-foto dalam album, di mana para guru dapat melihat perkembangan belajar siswa dari waktu ke waktu. Hal ini membantu guru untuk memahami apa yang sudah dipelajari siswa dan apa yang perlu ditingkatkan. Sementara itu, penilaian sumatif diibaratkan seperti foto lulusan, yang merupakan penilaian akhir yang menunjukkan apa yang telah dicapai siswa setelah periode belajar tertentu.
SOLO Taxonomy dijelaskan sebagai tangga pemahaman, di mana setiap anak tangga mewakili tingkat pemahaman yang berbeda. Mulai dari pemahaman yang sangat sederhana hingga pemahaman yang kompleks. Hal ini membantu guru dalam mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Selain itu, metode Hands-On Evaluation Technique juga dibahas dalam pembinaan tersebut. Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung, seperti melakukan eksperimen atau proyek, dan kemajuan mereka dinilai berdasarkan hasil dari aktivitas tersebut.
Dengan menerapkan metode penilaian formatif dan sumatif, serta SOLO Taxonomy dan Hands-On Evaluation Technique, para guru diharapkan dapat lebih efektif dalam memahami kemajuan belajar siswa dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Setelah melaksanakan pembinaan di wilayah MD Malang 4 yang diikuti Cabang Tempursari, Tempurejo, dan Pujiharjo, para guru, karyawan, kepala sekolah, dan pengurus cabang YBPK MD Malang IV berfoto bersama di GKJW Tempursari dan di Taman Sakura yang berada di SD YBPK Tempursari. Momen tersebut menjadi bukti nyata dari semangat kolaborasi dan komitmen para pendidik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan YBPK.
Pembinaan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga memperkuat jaringan komunikasi dan kerjasama antar pengurus pusat, pengurus cabang dan para pendidik. Semangat untuk terus belajar dan berkembang menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inspiratif dan berdaya saing.
Melalui pembinaan ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan konsep-konsep baru yang mereka pelajari ke dalam kegiatan sehari-hari sebagai pendidik. Dengan demikian, mereka akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi pertumbuhan spiritual dan intelektual para murid mereka.
Kesuksesan sebuah pembinaan tidak hanya terletak pada materi yang disampaikan, tetapi juga pada kemampuan peserta untuk menerapkan apa yang mereka pelajari ke dalam praktek sehari-hari. Oleh karena itu, semangat untuk terus belajar dan berkembang menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inspiratif dan berdaya saing.
Pembinaan ini menjadi momentum penting bagi YBPK Cabang Tempursari, Tempurejo, dan Pujiharjo untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang tinggi, para pengurus cabang dan pendidik YBPK siap menghadapi tantangan masa depan dalam dunia pendidikan.
Share this post:
