Kediri – SD YBPK Bulusari adalah salah satu sekolah dasar yang memiliki beragam kegiatan edukatif dan religius untuk membentuk karakter serta kepribadian siswa-siswinya. Pada tahun 2024, sekolah ini mengadakan berbagai acara penting yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat nilai-nilai moral serta budaya di kalangan muridnya. Di antara kegiatan-kegiatan tersebut adalah peringatan Kenaikan Yesus Kristus, kegiatan Profil Pelajar Pancasila (P5), apel ikrar mencegah kekerasan di sekolah dan ramadhan tanpa petasan, peringatan Hari Kartini, rapat bersama wali murid, serta ujian praktek kelas 6 mata pelajaran Bahasa Jawa. Artikel ini akan mengulas secara lengkap dan inspiratif mengenai rangkaian kegiatan tersebut.
Peringatan Kenaikan Yesus Kristus merupakan salah satu acara penting yang diadakan oleh SD YBPK Bulusari setiap tahunnya. Acara ini tidak hanya menjadi momen religius yang mendalam, tetapi juga sarana untuk memperkuat iman dan ketaqwaan para siswa kepada Tuhan Yesus Kristus. Dalam peringatan ini, siswa-siswi diajak untuk merenungkan nilai-nilai ketuhanan, ketaatan, peduli sejarah, alam dan lingkungan melalui kegiatan outing di Gua Selomangleng, Museum Airlangga Kediri.
SD YBPK Bulusari sangat serius dalam mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang terdiri dari enam aspek utama yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Berikut adalah beberapa kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai tersebut:
Beriman dan Bertaqwa serta Berakhlak Mulia: Melalui kegiatan keagamaan seperti doa bersama dan kegiatan rohani, sekolah memastikan bahwa siswa-siswinya tumbuh dengan iman yang kuat dan akhlak yang mulia.
Mandiri: SD YBPK Bulusari mendorong kemandirian siswa melalui berbagai tugas dan proyek individu yang menantang mereka untuk berpikir dan bertindak secara mandiri.
Bergotong Royong: Melalui kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah, siswa diajarkan pentingnya kerjasama dan saling membantu.
Berkebhinekaan Global: Sekolah ini mengadakan acara-acara budaya yang memperkenalkan berbagai kebudayaan dari seluruh Indonesia dan dunia, sehingga siswa dapat menghargai keberagaman.
Bernalar Kritis: Melalui diskusi dan debat, siswa dilatih untuk berpikir kritis dan logis dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Kreatif: Berbagai kegiatan seni seperti melukis, menari, dan bermusik menjadi bagian dari upaya sekolah untuk mengembangkan kreativitas siswa.
Kekerasan di sekolah adalah masalah serius yang harus dicegah. SD YBPK Bulusari mengadakan apel ikrar mencegah kekerasan di sekolah sebagai bagian dari komitmennya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Dalam apel ini, seluruh siswa dan dewan guru menandatangani ikrar bersama untuk menolak segala bentuk kekerasan di sekolah. Selain itu, menjelang bulan Ramadhan, sekolah juga mengadakan kegiatan ramadhan tanpa petasan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan siswa pentingnya menjaga ketenangan dan keselamatan selama bulan suci Ramadhan.
Peringatan Hari Kartini di SD YBPK Bulusari diisi dengan berbagai kegiatan yang menginspirasi siswa untuk mengenang jasa-jasa Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Kegiatan ini meliputi lomba menulis esai tentang Kartini, diskusi buku mengenai Kartini, menggunakan baju adat jawa. Melalui kegiatan ini, siswa diajak untuk memahami dan mengapresiasi perjuangan Kartini, serta termotivasi untuk mengikuti jejaknya dalam memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan.
Komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan siswa. Oleh karena itu, SD YBPK Bulusari rutin mengadakan rapat bersama wali murid untuk membahas perkembangan dan kebutuhan pendidikan siswa. Rapat ini menjadi wadah bagi wali murid untuk memberikan masukan, berdiskusi mengenai permasalahan yang dihadapi, serta mencari solusi bersama. Selain itu, rapat ini juga menjadi ajang untuk mensosialisasikan program-program sekolah yang memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari para orang tua.
Sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal, SD YBPK Bulusari menyelenggarakan ujian praktek untuk kelas 6 dalam mata pelajaran Bahasa Jawa. Ujian ini meliputi tiga komponen utama yaitu pidato, geguritan, dan nembang.
Pidato: Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum dengan tujuan menyampaikan pesan, gagasan, atau pandangan. Dalam ujian ini, siswa diminta untuk menyampaikan pidato dalam bahasa Jawa, yang mengandung nilai-nilai budaya dan moral. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan komunikasi siswa sekaligus memperkenalkan mereka pada kekayaan budaya Jawa.
Geguritan: Geguritan adalah bentuk puisi lisan dalam bahasa Jawa yang biasanya dinyanyikan atau diucapkan dengan irama tertentu. Ujian geguritan menguji kemampuan siswa dalam mengekspresikan perasaan dan pemikiran mereka melalui puisi. Geguritan yang dibawakan seringkali mengandung unsur-unsur cinta, alam, atau kisah-kisah legenda.
Nembang: Nembang adalah bentuk sastra lisan yang juga dinyanyikan atau diucapkan dengan irama. Nembang sering digunakan dalam upacara keagamaan atau adat. Dalam ujian ini, siswa diminta untuk membawakan nembang yang berisi pujian, doa, atau cerita-cerita religius. Hal ini tidak hanya melatih keterampilan bahasa siswa, tetapi juga memperkenalkan mereka pada tradisi dan nilai-nilai spiritual dalam budaya Jawa.
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh SD YBPK Bulusari pada tahun 2024 mencerminkan komitmen sekolah dalam mengembangkan karakter, kreativitas, dan pengetahuan siswa-siswinya. Dengan beragam kegiatan edukatif, religius, dan budaya, sekolah ini berusaha untuk menciptakan generasi yang beriman, berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Semoga berbagai kegiatan ini dapat menginspirasi dan memotivasi siswa untuk terus belajar dan berprestasi, serta menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.
Share this post: