

Yayasan Badan Pendidikan Kristen Greja Kristen Jawi Wetan (YBPK-GKJW) lahir dari sebuah kesadaran kolektif bahwa pendidikan merupakan pelayanan penting gereja. Pada tahun 1960-an, GKJW menyadari bahwa penguatan iman jemaat harus diimbangi dengan penguatan intelektual dan karakter generasi mudanya. Dari sinilah lahir gagasan mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang mampu memayungi sekolah-sekolah Kristen dalam satu sistem yang terorganisir.
1964 – Pendirian Yayasan
Tanggal 26 Oktober 1964 menjadi tonggak bersejarah berdirinya YBPK-GKJW. Dengan akta pendirian tersebut, yayasan ini resmi ada untuk waktu yang tidak terbatas. Kehadirannya tidak hanya dimaksudkan sebagai badan hukum pengelola sekolah, melainkan juga sebagai wujud nyata pelayanan diakonia GKJW. Pendidikan dipandang sebagai sarana membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakar pada nilai-nilai Kristiani.
Tokoh-tokoh GKJW seperti Yohanes Didik Setya Nugroho, Hari Sudjalmo, Djoko Suhardi, Pudyo Susanto, dan Ir. Widodo Adipranoto tercatat sebagai penggerak yayasan. Mereka menaruh visi besar agar anak-anak jemaat GKJW mendapatkan pendidikan yang bermutu, terjangkau, dan sesuai dengan iman.
1970–1990 – Pertumbuhan Awal
Selama dua dekade pertama, YBPK-GKJW fokus memperkuat satuan pendidikan dasar dan menengah. Sekolah-sekolah Kristen yang sebelumnya berdiri sendiri mulai dinaungi oleh yayasan, sehingga tercipta sistem pembinaan yang lebih terarah. Dukungan jemaat di berbagai daerah membuat cabang-cabang baru perlahan lahir. Dari Malang sebagai pusat, jangkauan YBPK mulai meluas ke kota-kota lain di Jawa Timur.
2000-an – Penguatan Identitas
Memasuki era reformasi, YBPK-GKJW menghadapi tantangan baru: meningkatnya kompetisi pendidikan dan kebutuhan tata kelola yang lebih profesional. Untuk menjawab hal ini, yayasan mempertegas identitas kelembagaannya. Salah satu simbol penting adalah penetapan logo YBPK pada sidang Majelis Agung GKJW tahun 2018. Logo yang memuat lilin, hati, Alkitab, dan lingkaran melambangkan terang Kristus, kasih, firman Tuhan, serta kebulatan tekad untuk memberitakan Injil melalui pendidikan.
Selain itu, lagu “Mars YBPK” ditetapkan sebagai bagian dari identitas budaya organisasi. Lagu ini dinyanyikan dalam acara resmi, pelantikan, hingga purnatugas pendidik, menjadi pengikat batin seluruh keluarga besar YBPK.
2015 – Legalisasi Badan Hukum
Salah satu tonggak besar adalah pengesahan badan hukum YBPK-GKJW oleh Kementerian Hukum dan HAM pada 4 November 2015, dengan nomor SK AHU-0020903.AH.01.12.Tahun 2015. Legalitas ini memberikan kepastian hukum sekaligus membuka jalan bagi YBPK untuk lebih aktif menjalin kerjasama dengan pemerintah dan lembaga swasta.
Tahun yang sama, profil resmi yayasan didaftarkan melalui notaris dan masuk dalam sistem Ditjen AHU. Hal ini memastikan yayasan tidak hanya berjalan secara moral dan spiritual, tetapi juga administratif sesuai regulasi nasional.
2020 – Nomor Induk Berusaha (NIB)
Momentum penting lainnya datang pada 2020 ketika YBPK-GKJW memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) 0260010230876. Dokumen ini menandai bahwa yayasan telah masuk ke dalam sistem perizinan berbasis OSS (Online Single Submission). Dengan NIB tersebut, yayasan diakui sebagai pelaku usaha berbasis nirlaba di bidang pendidikan yang sah di seluruh Indonesia.
Perubahan pertama dilakukan pada 2022, lalu diperbarui kembali pada 2025, menegaskan bahwa yayasan ini selalu menyesuaikan diri dengan tuntutan regulasi baru agar tetap relevan.
2025 – Ekspansi Cabang dan Satuan Pendidikan
Hingga Juli 2025, YBPK-GKJW telah memiliki puluhan cabang yang tersebar di Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah Cabang Surabaya, Wiyung, Waru, Mojowarno, Ngoro, Mojokerto, Kediri, Jember, hingga Banyuwangi. Tiap cabang menaungi satuan pendidikan yang beragam, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK, serta unit nonformal seperti PKBM dan BLKK.
Ekspansi ini menunjukkan betapa besar dukungan jemaat dan masyarakat terhadap YBPK-GKJW. Dari semula hanya mengelola sekolah-sekolah jemaat, kini yayasan mampu menjadi jaringan pendidikan Kristen yang mencakup berbagai wilayah strategis di Jawa Timur.
Struktur Organisasi dan Pembaruan Kepemimpinan
Seiring perkembangan, YBPK-GKJW membangun sistem kepemimpinan yang solid. Struktur organisasi terdiri dari Pembina, Pengurus Pusat, dan Pengawas. Pembina ditunjuk oleh Majelis Agung, sementara Pengurus Pusat dipilih dengan memperhatikan integritas, dedikasi, serta keteladanan iman. Masa jabatan ditetapkan lima tahun, memastikan adanya regenerasi sekaligus kesinambungan.
Pada periode 2025–2030, susunan pengurus baru ditetapkan, dipimpin oleh Drs. Soegeng Armadi, M.Pd. sebagai Ketua. Kepemimpinan ini diharapkan membawa YBPK memasuki era baru yang lebih profesional, dengan tetap memegang teguh akar spiritualitasnya.
Dinamika dan Perubahan Besar
Setiap organisasi tentu menghadapi tantangan. Bagi YBPK-GKJW, tantangan terbesar adalah bagaimana tetap relevan di tengah perubahan sistem pendidikan nasional dan tuntutan masyarakat modern. Jawaban atas tantangan ini adalah pembaruan tata kelola, akreditasi lembaga, penguatan SDM guru, serta kemitraan strategis dengan pemerintah dan pihak swasta.
Selain itu, YBPK-GKJW juga beradaptasi dengan dunia digital. Sistem administrasi sekolah, data pokok pendidikan, hingga perizinan berbasis OSS menjadi bagian dari keseharian. Adaptasi ini membuktikan bahwa yayasan tidak kaku, tetapi mampu bergerak mengikuti arus perkembangan zaman.
Kesinambungan dan Warisan
Lebih dari enam puluh tahun perjalanan, YBPK-GKJW tetap tegak berdiri. Keberadaannya menjadi bukti bahwa pendidikan Kristen yang berlandaskan iman dan tata gereja mampu bertahan, beradaptasi, bahkan berkembang. Ribuan siswa yang telah lulus dari sekolah-sekolah YBPK menjadi saksi nyata kontribusi yayasan ini bagi masyarakat.
Timeline Perjalanan YBPK-GKJW
1964 – Pendirian YBPK-GKJW di Malang (26 Oktober).
1970–1990 – Pertumbuhan awal; sekolah-sekolah Kristen dinaungi yayasan.
2000-an – Penguatan identitas: logo YBPK dan “Mars YBPK” ditetapkan.
2015 – Pengesahan badan hukum oleh Kemenkumham (SK AHU-0020903).
2020 – YBPK memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB 0260010230876).
2022 – Perubahan pertama NIB, adaptasi regulasi OSS.
2025 – Perubahan NIB kedua dan ekspansi puluhan cabang di Jawa Timur.
2025–2030 – Kepengurusan baru di bawah Ketua Drs. Soegeng Armadi, M.Pd.
Penutup
Sejarah YBPK-GKJW adalah kisah tentang iman, komitmen, dan adaptasi. Dari gagasan sederhana di tahun 1964, yayasan ini berkembang menjadi jaringan pendidikan Kristen yang luas dan terpercaya. Dukungan tokoh pendiri, pengakuan hukum, ekspansi cabang, serta keberanian menghadapi perubahan membuat YBPK-GKJW tetap relevan hingga kini. Ia bukan hanya bagian dari sejarah GKJW, tetapi juga bagian penting dari sejarah pendidikan Kristen di Jawa Timur.


