Minggu, 27 Juli 2025 menjadi momen bersejarah bagi YBPK-GKJW (Yayasan Badan Pendidikan Kristen Greja Kristen Jawi Wetan). Dalam sebuah ibadah Minggu yang khidmat di GKJW Jemaat Tunjungsekar, Malang, gereja melaksanakan pelantikan Pembina Yayasan periode 2025–2030. Prosesi pelantikan berlangsung di tengah liturgi ibadah, menegaskan bahwa pengukuhan kepemimpinan ini merupakan bagian integral dari pelayanan rohani GKJW. Ibadah spesial tersebut dipimpin langsung oleh Pdt. Natael Hermawan Prianto, MBA, selaku Ketua Majelis Agung GKJW, yang menggarisbawahi pentingnya peran YBPK dalam misi gereja.
Sebagai lembaga pendidikan milik gereja, YBPK-GKJW mengelola puluhan sekolah Kristen – mulai tingkat PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA – di berbagai wilayah Jawa Timur. Pelantikan para Pembina Yayasan ini menandai babak baru bagi arah pendidikan Kristen GKJW. Dengan jaringan sekolah yang luas, para Pembina baru diamanahkan untuk menjaga agar pelayanan pendidikan tersebut tetap berakar kuat pada nilai-nilai kristiani (altar) dan berbuah nyata dalam kehidupan sehari-hari (latar), sesuai tema ibadah yang diangkat.
Ketua Majelis Agung GKJW Pdt. Natael H. Prianto, MBA memanjatkan doa peneguhan sambil menumpangkan tangan kepada tiga Pembina YBPK-GKJW yang berlutut di altar, dalam Ibadah Pelantikan di GKJW Jemaat Tunjungsekar, Malang (27/7/2025). Suasana ibadah pelantikan terasa syahdu dan bermakna. Nyanyian pujian, doa syafaat, dan kesunyian teduh mengiringi prosesi sakral ini. Setelah pelayanan firman Tuhan, dilakukan seremoni lepas-lantik Pembina YBPK-GKJW: para Pembina periode sebelumnya dilepas dengan ucapan syukur, kemudian tiga Pembina baru maju ke depan altar untuk dilantik dan didoakan. Di momen sakral tersebut, jemaat membawakan lagu Kidung Jemaat No. 441: “Ku Ingin Menyerahkan” – sebuah nyanyian penyerahan diri – yang menambah kekhidmatan suasana.
Tema ibadah “Berakar dalam Altar, Berbuah dalam Latar” tampak mewarnai seluruh rangkaian kebaktian. Pembacaan Alkitab hari itu diambil dari Kejadian 18:20–33, Mazmur 138, Kolose 2:6–15, hingga Lukas 11:1–13. Rangkaian bacaan ini mengajak jemaat merenungkan pentingnya doa yang tekun, iman yang berakar kuat, serta penghidupan iman dalam keseharian. Kisah Abraham yang berdoa syafaat bagi Sodom (Kejadian 18:20–33) hingga pengajaran Yesus tentang doa Bapa Kami dan ketekunan memohon (Lukas 11:1–13) menekankan pondasi spiritual yang kukuh. Pemazmur dalam Mazmur 138 bersyukur atas kesetiaan Tuhan, sementara Rasul Paulus dalam Kolose 2:7 berpesan agar orang percaya “berakar di dalam Kristus dan dibangun di atas Dia.” Semua pesan ini sejalan dengan tema: berakar dalam persekutuan altar (iman dan doa), supaya menghasilkan buah kebaikan dan berkat di “latar” kehidupan nyata.
Pelantikan ini mengukuhkan tiga sosok sebagai Pembina Yayasan YBPK-GKJW 2025–2030. Mereka adalah Pdt. Widi Nugroho, S.Si. yang dipercaya sebagai Ketua Dewan Pembina, Laksda TNI (Purn.) Dr. Agung Pramono, S.H., M.Hum., dan Sony Bachtiar, S.Sos., S.H., M.Si. Ketiganya membawa latar belakang pengalaman yang beragam – dari kepemimpinan gerejawi, dunia militer dan pemerintahan, hingga profesional di bidang sosial dan hukum. Dalam upacara pelantikan, ketiganya mengucapkan janji setia di hadapan Tuhan dan jemaat. Pdt. Natael H. Prianto selaku pelayan ibadah menegaskan tugas para Pembina ini sebagai penjaga arah strategis yayasan, teladan moral bagi seluruh komunitas pendidikan GKJW, serta mitra kerja yang mendampingi pelaksanaan visi-misi YBPK di lapangan. Amanat ini disambut ketiganya dengan anggukan mantap, pertanda kesiapan melayani.
Dalam konteks kepemimpinan pendidikan, peran Pembina Yayasan selaras dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara: “Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.” Ungkapan dalam bahasa Jawa ini berarti “di depan memberi teladan, di tengah membangun semangat, dan dari belakang memberikan dorongan.” Prinsip tersebut menjadi relevan bagi para Pembina YBPK-GKJW yang baru dilantik. Mereka diharapkan dapat tampil di garis depan dengan keteladanan iman dan integritas, berada di tengah-tengah komunitas pendidikan untuk membangun motivasi dan kreativitas, serta menopang dari belakang dengan dukungan dan arahan strategis. Dengan menjalankan trisakti peran tersebut, Pembina YBPK-GKJW turut memastikan bahwa pelayanan pendidikan GKJW tetap on track dan menginspirasi banyak orang.
Komitmen para Pembina baru ini sejalan dengan visi YBPK-GKJW dalam memajukan pendidikan Kristiani. Nelson Mandela pernah mengatakan, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world,” yang artinya pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia. Kutipan ini menggarisbawahi betapa pentingnya peran lembaga seperti YBPK-GKJW dalam membentuk generasi masa depan. Para Pembina yang dilantik menyadari hal itu – bahwa jabatan ini bukan sekadar penghargaan, melainkan panggilan untuk turut memperlengkapi anak-anak dan pemuda dengan nilai-nilai Kristus, ilmu pengetahuan, dan karakter yang unggul.
Pelantikan Pembina YBPK-GKJW kali ini ditekankan sebagai amanat spiritual dan moral, bukan sekadar pemenuhan aspek legal-formal organisasi. Melalui peneguhan di altar gereja, gereja menegaskan bahwa tanggung jawab yang diemban para Pembina merupakan pelayanan terhadap Tuhan dan sesama. Mereka diutus untuk meneruskan tongkat estafet pelayanan pendidikan, dengan bersandar pada hikmat Tuhan dalam setiap keputusan strategis. Doa dan berkat yang dipanjatkan dalam ibadah pelantikan tersebut menjadi pengingat bahwa Tuhan sendiri yang memampukan, dan para Pembina diminta selalu mengandalkan penyertaan-Nya.
Usai pelantikan, harapan mengalir bagi kemajuan YBPK-GKJW ke depan. Pembina yang baru diharapkan dapat mendorong penguatan mutu pendidikan, meningkatkan tata kelola yayasan yang transparan dan akuntabel, menjalin kemitraan yang lebih erat dengan komunitas, serta mempergiat pembinaan karakter di setiap satuan pendidikan. Semua upaya ini bermuara pada terciptanya generasi GKJW yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia. Selaras dengan tema “Berakar dalam Altar, Berbuah dalam Latar,” fondasi spiritual yang kokoh diyakini akan menghasilkan buah pelayanan yang nyata: sekolah-sekolah YBPK yang berprestasi dan berdampak positif bagi masyarakat.
Menutup rangkaian acara, Pdt. Widi Nugroho selaku Ketua Pembina yang baru menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan dukungan doa dari seluruh jemaat. Dengan kerendahan hati, ia mengajak semua pihak – pendidik, orang tua, dan Majelis GKJW – untuk berjalan bersama memajukan pelayanan pendidikan. Ia menegaskan pentingnya melangkah bersama dalam iman demi kemuliaan nama Tuhan, seraya menekankan bahwa dukungan dari semua elemen sangat krusial untuk memajukan YBPK-GKJW. Ke depan, kerja keras dan keteladanan akan menjadi kunci. Seperti kata filsuf Aristoteles, “Excellence is a habit.” Keunggulan adalah hasil dari kebiasaan baik yang dilakukan terus-menerus. Dengan semangat baru dan komitmen berkelanjutan, YBPK-GKJW berharap dapat mewujudkan kebiasaan unggul tersebut dalam setiap lini pelayanan pendidikannya, sehingga nama Tuhan semakin dimuliakan melalui karya pendidikan yang diberkati.
Sumber : www.gkjw.or.id