cropped-cropped-logo-ybpk.png
Loading ...

Regenerasi Penuh Hikmat: Detik-Detik Lepas Lantik Pengurus YBPK Sukun & Peniwen 2025-2030

Regenerasi Penuh Hikmat: Detik-Detik Lepas Lantik Pengurus YBPK Sukun & Peniwen 2025-2030

Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW

Minggu, 19 Oktober 2025, bukanlah ibadah Minggu biasa di GKJW Jemaat Sukun. Jemaat yang hadir tidak hanya beribadah, tetapi juga menjadi saksi sejarah dari sebuah momen penting dalam pelayanan gereja di bidang pendidikan. Hari itu, dilaksanakan prosesi Lepas Lantik Pengurus Cabang Yayasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK) GKJW untuk Cabang Peniwen dan Cabang Sukun.

Ibadah yang sarat makna ini dipimpin oleh Bapak Pendeta Sinung Mawanto, STH, yang tidak hanya memimpin jalannya ibadah tetapi juga menyampaikan pesan-pesan penguatan yang fundamental bagi para pelayan Tuhan.

Tema ibadah hari itu, “Hidup Bersama dengan yang Berbeda Namun Tetap Kuat dengan Iman”, menjadi payung yang menaungi seluruh rangkaian acara. Tema ini mengingatkan jemaat bahwa di tengah berbagai perbedaan dan tantangan zaman, iman yang teguh kepada Tuhan adalah satu-satunya jangkar yang akan membuat pelayanan tetap relevan dan berdampak.

Khotbah Penuh Motivasi: Dari "Yakub" Menjadi "Israel"

Inti dari kekuatan ibadah hari itu terletak pada khotbah yang disampaikan oleh Bp. Pdt. Sinung Mawanto, S.Th. Beliau mengupas secara mendalam arti dari sebuah kepemimpinan yang berserah, mengambil pelajaran dari berbagai bagian Alkitab, terutama dari Kejadian 32 (Yakub bergulat dengan Allah) dan Lukas 18 (Perumpamaan tentang Hakim yang Tak Adil dan Orang Farisi & Pemungut Cukai).

1. Pergumulan Yakub: Melepas Kehebatan Diri

Pdt. Sinung Mawanto menyoroti sosok Yakub sebagai pribadi yang cerdik, kuat, dan penuh strategi. Yakub terbiasa mendapatkan apa yang ia inginkan dengan akal bulusnya, mulai dari hak kesulungan hingga ternak dari Laban, mertuanya.

Namun, di tepi Sungai Yabok, semua kehebatannya luruh. Ia berada dalam ketakutan terbesar dalam hidupnya: akan bertemu Esau, saudara yang pernah ia tipu. Di saat itulah, dalam kesendiriannya, Yakub bergulat dengan “seseorang” hingga fajar menyingsing. Dalam pergulatan itu, pangkal pahanya terkilir.

Pdt. Sinung memberikan kutipan penguat yang menjadi inti dari khotbahnya:

“Pangkal pahanya akhirnya menjadi ciri yang menjadikan apa yang dia andalkan… tidak kuat. Dan itu yang menyadarkan Yakub. Dan itu juga yang orang yang bergumul dengan Yakub menyatakan: ‘Namamu bukan lagi Yakub, tetapi Israel.’ Orang yang benar-benar mengharap campur tangan Tuhan dalam hidup, bukan lagi kemegahan diri. Dan itulah yang disebut dengan beriman.” 

Pesan ini ditujukan langsung kepada para pengurus YBPK. Pelayanan di dunia pendidikan bukanlah ajang untuk mengandalkan kecerdasan, strategi, atau kekuatan finansial semata (“Yakub”). Sebaliknya, ini adalah panggilan untuk menjadi “Israel”—orang-orang yang menyadari kelemahannya dan hanya berharap pada campur tangan Tuhan.

2. Cermin Pelayanan: Kerendahan Hati Pemungut Cukai

Menguatkan pesan tentang kerendahan hati, Pdt. Sinung merujuk pada perumpamaan di Lukas 18. Ia membandingkan orang Farisi yang berdiri tegak, memamerkan semua amal dan ibadahnya, dengan pemungut cukai yang berdiri jauh-jauh, memukul diri, dan berkata, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.”

Siapa yang dibenarkan oleh Tuhan? Pdt. Sinung menegaskan:

“Siapa yang dibenarkan oleh Tuhan? Bukan mereka yang memegahkan diri, mereka merasa baik. Namun mereka yang merendahkan diri, mereka yang berharap campur tangan Tuhan.”

Kutipan ini menjadi tamparan sekaligus motivasi. Dalam pelayanan YBPK, godaan untuk merasa “lebih baik,” “lebih mampu,” atau “lebih berjasa” akan selalu ada. Namun, Tuhan mencari pelayan yang datang dengan kerendahan hati, yang menyadari bahwa tanpa Tuhan, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW
Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW

Detik-Detik Prosesi Lepas Lantik: Haru dan Harapan

Setelah jemaat dikuatkan oleh firman, ibadah memasuki acara inti: prosesi pelepasan dan pelantikan pengurus. Suasana berubah menjadi haru bercampur sukacita, diawali dengan seluruh jemaat berdiri dan menyanyikan Mars YBPK.

Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW
Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW

1. Pelepasan Pengurus Periode 2020-2025

Para pengurus lama dari Cabang Peniwen dan Sukun dipanggil untuk maju ke depan. Pembacaan Surat Keputusan (SK) Pelepasan menjadi tanda resmi berakhirnya masa bakti mereka.

Sebagai bentuk penghargaan dan penguatan, Pdt. Sinung Mawanto membacakan firman dari 1 Korintus 15:58:

“Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh dan jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

Ayat ini melegitimasi setiap tetes keringat, waktu, dan pikiran yang telah dicurahkan oleh para pengurus lama. Pelayanan mereka tidak sia-sia di mata Tuhan. Prosesi ini ditutup dengan doa syukur dan pelepasan, serta penyerahan SK sebagai tanda terima kasih.

Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW
Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW

2. Pelantikan Pengurus Periode 2025-2030

Selanjutnya, tiba saatnya bagi para pengurus baru. Satu per satu, nama mereka dipanggil berdasarkan SK Pelantikan. Mereka berdiri di hadapan Tuhan dan jemaat untuk mengucapkan janji pelayanan.

Momen ini sangat krusial. Para calon pengurus ditanyai dua pertanyaan fundamental:

  1. “Apakah saudara-saudara percaya bahwa Tuhan Yesus berkenan memanggil saudara… untuk ikut ambil bagian dalam karyanya?” Yang dijawab serempak, “Ya, saya percaya.”

  2. “Apakah saudara-saudara berjanji mau senantiasa melaksanakan panggilan ini sesuai dengan kehendak dan firman Tuhan…?” Yang dijawab dengan tegas, “Ya, saya berjanji.”

Tidak hanya para pengurus, jemaat yang hadir pun “diikat” dalam janji ini. Pdt. Sinung bertanya kepada seluruh jemaat: “Apakah saudara-saudara bersedia untuk bekerja sama dengan saudara-saudara kita ini…?” Jemaat pun menjawab dengan lantang, “Bersedia!”

Baca Juga  Dra. Tutut Sri Wahyuni, M.Pd

Puncak dari prosesi pelantikan adalah ketika para pengurus baru diminta untuk berlutut. Dalam posisi yang paling rendah, mereka didoakan dan menerima berkat peneguhan untuk memulai tugas pelayanan mereka. Ini adalah simbol visual yang sempurna dari khotbah Pdt. Sinung: pelayanan dimulai bukan dengan berdiri tegak dalam kemegahan, tetapi dengan berlutut dalam kerendahan hati.

Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW
Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW

Tantangan ke Depan: Kolaborasi Menghadapi Tugas yang "Semakin Berat"

Pelantikan ini bukan akhir, tetapi awal dari perjuangan baru. Dalam sambutannya, perwakilan dari Pengurus Pusat YBPK GKJW memberikan apresiasi yang luar biasa kepada pengurus lama Cabang Sukun.

Beliau bersaksi bagaimana 5 tahun lalu, SD YBPK Ngaglik “nyaris kehilangan murid”. Namun, berkat kerja keras pengurus, guru, dan kolaborasi jemaat, “saat ini muridnya sudah lebih dari 80 orang”. Ini adalah bukti nyata bahwa pelayanan yang didasari ketulusan akan membuahkan hasil.

Namun, perwakilan YBPK Pusat juga memberikan peringatan penting kepada pengurus baru:

“Kita pahami bahwa ke depan tantangan itu bukan semakin mudah, tetapi tantangannya semakin berat. Tetapi marilah kita saling bergandeng tangan, berkolaborasi… dan jangan lupa… kita senantiasa berserah diri kepada Tuhan.”

Pesan ini menggarisbawahi bahwa tantangan dunia pendidikan Kristen di masa depan akan jauh lebih kompleks. Untuk itu, diperlukan kolaborasi. Menariknya, Pengurus Cabang Sukun yang baru menunjukkan semangat kolaborasi ini, dengan anggota yang tidak hanya berasal dari Jemaat Sukun, tetapi juga dari Jemaat Malang, Tulang Bawang, Mulyorejo, dan Kebon Agung.

Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW
Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW

Selamat Melayani, Para "Israel" Masa Kini

Prosesi Lepas Lantik Pengurus YBPK Cabang Sukun dan Peniwen adalah sebuah perayaan iman. Ini adalah peneguhan kembali bahwa karya pendidikan Kristen adalah murni karya Tuhan. Para pengurus lama telah membuktikan bahwa jerih payah mereka tidak sia-sia.

Kini, tongkat estafet ada di tangan para pengurus baru. Mereka dilantik bukan karena kehebatan “Yakub” dalam diri mereka, tetapi karena kesediaan mereka untuk menjadi “Israel”—pelayan-pelayan yang berlutut, yang mengandalkan campur tangan Tuhan untuk menghadapi tantangan yang “semakin berat”.

Selamat melayani kepada seluruh pengurus baru periode 2025-2030. Mari kita dukung mereka dalam doa dan kerja sama nyata.

Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW
Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW

Sarasehan Pengurus Cabang Sukun & Peniwen Periode 2025-2030

Setelah ibadah selesai, para pengurus cabang YBPK Sukun dan Peniwen yang baru dilantik bertemu dengan pengurus pusat YBPK GKJW dalam sebuah sarasehan yang diadakan di SDK YBPK GKJW Ngaglik – Sukun. Sarasehan ini menjadi momen penting untuk mempererat kerjasama antara pengurus pusat dan cabang, serta untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam pelayanan pendidikan dan gereja yang lebih baik ke depannya.

Dalam sarasehan tersebut, para pengurus baru diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka dalam memimpin cabang YBPK Sukun dan Peniwen selama periode 2025-2030. Diskusi ini juga diisi dengan berbagai masukan dari pengurus pusat mengenai bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan gereja dan pendidikan di kedua cabang tersebut. Pengurus pusat mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pengurus dan jemaat untuk mewujudkan visi bersama yang lebih besar.

Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW
Dok. Pengurus Pusat YBPK-GKJW

Sarasehan ini tidak hanya berfokus pada aspek administratif, tetapi juga membahas tantangan dan peluang yang dihadapi oleh kedua cabang dalam menghadapi dinamika sosial dan pendidikan di masyarakat. Salah satu fokus utama adalah bagaimana memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memperluas jangkauan pelayanan dan informasi, khususnya dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang pesat.

Pengurus pusat YBPK GKJW memberikan dukungan penuh kepada pengurus baru, dengan harapan bahwa mereka dapat memimpin dengan penuh semangat, kebijaksanaan, dan iman yang teguh. Dengan semangat kolaborasi dan kekuatan iman yang menjadi landasan bersama, pengurus baru diharapkan dapat membawa perubahan yang positif bagi gereja dan pendidikan Kristen di Sukun dan Peniwen.

Sarasehan ini ditutup dengan doa bersama, yang meneguhkan komitmen semua pengurus untuk menjalankan tugas pelayanan mereka dengan penuh tanggung jawab dan kasih. Dalam doa tersebut, mereka memohon agar Tuhan memberikan hikmat dan kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan yang ada, serta agar pelayanan mereka dapat semakin berdampak positif bagi jemaat dan masyarakat sekitar.